Penyedia Pendidikan Musik



Geliat industri musik itu ternyata mendatangkan rezeki pula bagi pemilik sekolah musik, karena semakin banyak orang yang ingin mahir bermain musik. Sekolah musik pun menjadi pilihan untuk mengasah bakat bermain musik.

Karena itu, bisnis sekolah musik terbilang menjanjikan. Maklum, peminatnya bukan hanya anak-anak dan remaja saja, banyak pula orangtua yang berminat belajar musik.
Cukup banyak pengusaha yang terbilang sukses menjalani bisnis ini. Salah satunya Gilang Ramadhan, pemilik Gilang Ramadhan Studio Drummer (GRSD) di Jakarta, juga menikmati nyaringnya laba dari sekolah musik. Berkecimpung di bisnis sekolah musik sejak 2006, kini usahanya sudah berkembang pesat. Tercatat GSRD memiliki 14 cabang yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia. Setiap cabang bisa menghasilkan laba bersih lebih dari Rp 22 juta per bulan. Kendati memiliki prospek cerah, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan bila tertarik menjajal usaha ini.

1. Memilih pasar

Sebelum memulai bisnis sekolah musik, ada baiknya Anda mengidentifikasi segmen pasar yang hendak dituju. Soal ini penting karena segmen pasar turut menentukan tingkat kesuksesan usaha Anda.

Gilang Ramadhan menuturkan, pasar bisnis sekolah musik membentuk sebuah piramida. Lapisan paling atas memiliki jumlah konsumen paling sedikit. Mereka adalah orang-orang yang belajar musik karena ingin menjadi musisi profesional.

Lapisan kedua ditempati oleh orang-orang yang memiliki hobi di bidang musik. Lapis paling bawah diisi anak-anak yang belajar musik karena ingin meningkatkan intelligence quotient (IQ) dan melatih saraf motorik. “Paling banyak di sini,” ujar Gilang.

Lantaran banyak membidik pasar anak-anak, lokasi sekolah musik harus di tempat strategis.
Lokasi sebaiknya dekat dengan sekolah atau perumahan. Hal itu untuk memudahkan orangtua yang melakukan antarjemput anak.


2. Investasi peralatan

Untuk menyelenggarakan sekolah musik, Anda tentu harus bersiap merogoh kocek dalam-dalam untuk investasi peralatan musik. Alat musik yang Anda beli harus disesuaikan dengan jenis atau bidang musik yang akan diajarkan ke siswa.

Semakin komplet tentu semakin bagus. Umumnya, sekolah musik juga melengkapi peralatan alat musik standar untuk sebuah band.

Sebagai gambaran, untuk membeli peralatan musik Anda harus merogoh biaya sekitar Rp 175 juta. Dengan uang sebesar itu, Anda sudah bisa membeli beberapa peralatan kursus musik, seperti piano, drum, keyboard, biola, gitar listrik, gitar akustik, saksofon, plus satu set peralatan band lengkap untuk pentas.

Hanya, biaya sebesar itu belum termasuk sewa gedung sekolah, peredam ruangan, air conditioner (AC), dan perizinan. Untuk gedung sekolah, Anda bisa menyewa sebuah ruko berukuran tiga lantai.


3. Kurikulum

Sekolah musik juga harus memiliki kurikulum yang jelas. Dengan kurikulum yang baik, proses belajar siswa akan menjadi lebih mudah. Selain itu, kurikulum juga berguna sebagai pedoman guru dalam mengajar.
Tapi, kurikulum yang bagus akan sia-sia jika tak dilengkapi tenaga pengajar profesional. Tenaga profesional ini harus menguasai materi dan alat musik yang diajarkan kepada para siswa.

4. Strategi pemasaran

Agar sekolah musik dapat berkembang maksimal, metode pemasaran juga harus Anda perhatikan.
Caranya bisa beriklan di media, menyebar brosur, atau memasang spanduk. Promosi juga bisa dilakukan secara tidak langsung dengan mengikutsertakan para siswa dalam acara-acara musik yang biasa digelar di pusat perbelanjaan atau tempat pertunjukan lain.

Tidak ada komentar untuk "Penyedia Pendidikan Musik"